Rabu, 16 April 2008

Dua Duta Besar Pertama Banten Ke London 1682

DN. Halwany

Dewasa ini banyak peninggalan kota lama yang bernilai dan memiliki nilai sejarah yang cukup luas dikalangan masyarakat yang dapat menceritrakan suatu kejadian atau riwayat tertentu, baik kejayaan maupun kehancuran. Ini terlihat dari sisa sisa peninggalan yang masih ada, tentunya tidak terlepas dari berbagai peristiwa idiologi (keagamaan), politik, kebudayaan (kontak antar etnis/ras) serta keamanan.

Runtuhan sisa-sisa bangunan itu, memperlihatkan suatu kualitas yang kukuh dan kokoh pada masa kesultanan. Dari peninggalan Banten lama dapat dilihat gambaran-gambaran mengenai perkembangan yang terjadi dari masa keemasan jika dilihat dari objek arsitektur yang senantiasa berubah dalam kurun waktu yang cukup lama. Objek ini dapat dimamfaatkan untuk mempelajari pola perkembangan kota dan unsur yang mempengaruhinya, semuanya itu tidak lepas dari pengaruh luar terutama kebudayaan Islam yang menjadi landasan idielogis kerajaan Banten pada masa kesultanan Maulana Hasanudin.

Ternyata masih banyak peninggalan kota lama yang bernilai yang masih terlantar dan kurang mendapatkan perhatian dari masyarkat ataupun pemerintah. Keberadaan peningalan tersebut adalah sebagai salah satu asset untuk pemerintah sekaligus sebagai wahana pelestarian, pembinaan dan pengembangan wisata budaya dan sejarah di Propinsi Banten serta sebagai sarana pendidikan dan informasi dari aspek sejarah dan untuk menginventarisir berbagai aspek kebudayaan yang ada di wilayah Banten.

Banten merupakan kota yang mayoritas muslim sejak abad ke 16, adanya kontak dengan para perdagang luar serta mengenal bangsa Eropa dimulai dengan kunjungan Bangsa Portugis di tahun 1546 dan kunjungan De Houtman di tahun 1596 ke Indonesia. Ini berarti bahwa Banten sudah melakukan kerjasama antar negara dan sudah berlangsung sejak abad 16. Pada tahun 1619 pelabuhan Jayakarta namanya kembali menjadi pelabuhan Batavia oleh Belanda. Sultan Banten yang tertarik akan politik dan perdagangan maka persaingan Belanda . Sultan Ageng ( 1616- 1683) sangat genius dalam bidang perdagangan menyebabkan kerugian banyak orang kepada pihak India Timur Belanda yang tidak hanya di sini tetapi juga luar negeri.

Bangsa Inggris di Banten berhasil meyakinkan Sultan kooperasi itu dengan pihak India Timur Bangsa Inggris satu-satunya cara untuk membubarkan Kompetisi Belanda. Sultan Ageng yang yang telah menetapkan putra nya, Sultan Hadji sebagai pengikutnya. Yang belakangan yang pada mulanya mengikuti pandangan bapak nya di kemudian memutar sendirinya melawan terhadap dia memihak kepada Belanda . Itu menjadi suatu persilisihan antara bapak dan putra mengakibatkan kemenangan sultan Hadji dan hukuman penjara Sultan Ageng di Benteng Batavia, di tahun 1683. Bangsa Inggris telah diusir dari Banten pada tanggal 12 April 1682.

Di tahun 1681, pada masa Sultan Hadji, memerintahkan dua duta dengan mengemban suatu misi diplomatik ke London untuk menghadap Raja Charles II,dengan menggunakan kapal Inggris "Londen" Yang telah terisi dengan lada, kayu cendana, jahe, Mbe dan barang-barang pribadi berharga 6.7000 reals. saat ini Beberapa intan merah keemasan menata batu mulia, bersama-sama ( menurut desas desus/slentingan) 12000 reals.

Misi ini kembali satu tahun setengah kemudian ketika kondisi-kondisi politis yang yang telah berubah. Dengan seketika kedatangan misi ini mereka dengan cepat dikirim oleh Sultan ke Batavia untuk melaporkan kepada Gubernur Jendral. Bangsa Inggris kirim Kemphoorn, yang belum diijinkan berlabuh di Banten Pelabuhan bandar, datang juga ke Batavia. Duta besar mencoba untuk melepaskan yang saat ini untuk Bangsa Inggris Kapten tidak berpikir penyerahan Banyak hadiah raja yang baru yang condas yang telah meng/berubah banyak. Hanya dengan bantuan Batavia Pemerintah adalah barang-barang dilepaskan. Kapten ingin untuk memberi kepada "anjing yang sangat buruk" hadiah dari Raja Charles II kepada Sultan, tetapi Kyai Ariya Wijaya mengambil rumah ke Banten di kapal nya.

Di samping binatang ini telah dikosongkan: Peti kayu dengan meriam, cermin, pisau, pelana dan lain lain 40 peti kayu dengan hardlantens, mencerminkan kunci dll, 77 tong kecil" air suling" dan aku tong dengan handlatens lebih lanjut beberapa pot. Panci Dan Selimut Sultan telah diserahkan kepada mereka. Buku harian di London dirampas miliknya.

Buku harian di Bangsa Inggris, sungguh-sungguh yang tertulis oleh salah satu dari interpreter di London telah diambil kepada Benteng Batavia dan menterjemahkan ke dalam Belanda Abad 17. Mrs Fruin Aku, suatu Ducth Sejarawan menemukannya di antara Daghregisters 1983 Arsip status. Dia menerbitkannya di bawah sebutan/judul "Een Bantemsch Gezantshap naar Engeland" di (dalam) 1682 ( Tijdschrift Bataviaasch Geneetshap 1924).

Kita sudah mencoba untuk menterjemahkannya lagi ke dalam Bangsa Inggris. Sebab Mrs. Fruin Kotoran dikatakan: " juru(tulis) yang tak tertarik Benteng menghilangkan banyak orang berpikir perihal contoh permainan mereka mengamati di Teater Adipati". Kendati ini, buku harian buatan namun pembacaan menarik. Kita hanya satu budak ( Yang mana adalah suatu prestasi pada ketika, mempertimbangkan kerugian yang diderita oleh banyak anak kapal oleh karena;lantaran penyakit dan berjalan cepat). Kita akan tandus korset mereka di (dalam) London dan lihat bagaimana mereka telah dijamu. Juru masak mereka sendiri siapkan makanan mereka bahkan ketika mereka telah diundang, seperti pada Windsor Benteng. Satu juru masak meninggal setelah terlalu banyak bermabukan. Omong kosong mereka buat kepada menara London, Westminster Biara, kepada Majelis Tinggi dan Rumah Masih dibuat oleh para tamu status asing hari ini.

Sumber Data :

  1. Halwany Michrob & Mujahid Hudori, 1993, Catatan Masa Lalu Banten

2. Halwany Michrob, 1997, Dissertation “Historical Reconstruction and Modern Development of The Islamic City of Banten, Indonesia

3. Hasan M. Ambary & Halwany Microb, 1992, Katalogus Koleksi Data Arkeologi Banten

1 komentar:

  1. menggali,mengembangkan dan melestarikan sejarah sosial poltik dan budaya banten merupakan bagian amal ibayang nyata karena dapaat menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi berikutnya dalam rangka mengisi pembangunan nasional. fiks a bantenese yang lagi mukim di inggris

    BalasHapus